SELAMAT DATANG

JIKA BLOG INI MEMUASKAN BERITAHUKAN PADA ORANG BANYAK, TAPI JIKA BLOG INI MENGECEWAKAN BERITAHUKAN PADA KAMI ( SUJONO SANTOSO, S.Pd )

Kamis, 19 Maret 2015

TUK UKKS DAN UKPS DI SMK 1 MARTAPURA



 UKKS DAN UKPS TAHUN 2015                                                       Oleh SUJONO SANTOSO, S.Pd

Dalam rangka pelaksanaan sertifikasi, pemetaan kompetensi dan penyusunan data dasar (base line) kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas sebagai dasar program pengambangan keprofesian berkelanjutan (PKB), maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui LPMP Kalsel bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota seprovinsi kalimantan selatan   melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) dan Uji Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas (UKKS/PS), yang dilaksanakan pada:

Hari Kamis tanggal  19 Maret 2015
Bertempat di SMK 1 Martapura
Gel. I     Jam 8.30 s.d 10.30
Gel II     Jam 11.00 s.d 13.00
Gel. III  Jam 14 s.d 16.00

Sedangkan panitia pelaksana UKKS dan UKPS adalah dari dinas Pendidikan Kab. Banjar
Adapun tujuan dari Uji Kompetensi Guru adalah untuk pemetaan penguasaan kompetensi guru (pedagogik dan profesional), sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru, sebagai entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru.
Uji Kompetensi Guru perlu dilakukan mengingat masyarakat dan peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan guru yang berkualitas. Selain untuk membangun budaya mutu bagi guru, Uji Kompetensi guru sangat diperlukan untuk memastikan kelayakan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah  dalam melaksanakan tugas sesuai standar yang telah ditetapkan.



EMPAT PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO DAN LIMA PILAR PENDIDIKAN INDONESIA



 PEMBELAJARAN PAIKEM                                          Oleh : SUJONO SANTOSO, S.Pd

Menurut organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) untuk menciptakan suatu Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau biasa dikenal dengan istilah PAIKEM, ada 4Pilar yang menjadi acuan pendidikan.

1.      Learning to know (Belajar mengetahui)
2.      Learning to do (Belajar melakukan)
3.      Learning to be (Belajar untuk menjadi pribadi yang utuh)
4.      Learning to live together (Belajar hidup bersama)

Adapun makna dari ke-empatnya adalah :

1.      Learning to know (belajar untuk mengetahu

Secara implisit Learning to know bermakna :
A.Belajar Sepanjang Masa (life long of education)
B. Belajar untuk mengetahui bagaimana caranya belajar (learning how to learn)

Belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan. Tenaga kependidikan (Guru, pelatih, instruktur, dll) harus menjadi inspirator dalam pengembangan, perencanaan, dan pembinaan pendidikan dan pembelajaran. Hal ini juga secara eksplisit di cantumkan dalam PP No 19 tahun 2005, yaitu Guru sebagai Agent Pembelajaran harus menjadi Fasilitator, Pemacu, Motivator, dan Inspirator bagi peserta didik. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.

2.      Learning to Do (Belajar untuk melakukan)
Learning to do adalah belajar untuk berkarya. Setelah peserta didik itu belajar mengetahui, belajar untuk mencari hal-hal yang ingin diketahuinya, maka peserta didik tersebut diiringi dengan potensi yang dimilikinya, ia harus harus bisa menghasilkan suatu karya dari potensi yang dimilikinya. Belajar merupakan suatu proses untuk mengembangkan diri individu, khususnya belajar di sini yaitu dalam pendidikan formal (lingkungan sekolah).

Didalam sebuah pembelajaran ada prinsip aktivitas (kegiatan) yang harus dicapai, Diantaranya :
·         Hard Skills            : Keterampilan yang menuntut fisik
·         Soft Skills             : Keterampilan yang menuntut Intelektual

Proses belajar Learning to Do mengacu pada perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi serta, pemilihan  dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus. Pendidikan membekali manusia untuk tidak sekedar mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.

3.      Learning to Be (Belajar untuk menjadi pribadi yang utuh)
Learning to Be adalah belajar untuk menjadi sesuatu atau berkembang menjadi pribadi yang seutuhnya. Dalam proses ini peserta didik diharapkan dapat belajar menjadi pribadi yang kreatif, berwawasan, memiliki pengetahuan yang utuh serta mampu menguasai ilmu yang di tempuhya selama proses pendidikan dilakasanakan. Pengusaaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi pribadi yang utuh (learning to be). Menjadi pribadi yang utuh dalam hal ini dapat diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat, belajar menjadi pribadi yang berhasil sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. Selain itu, pendidikan dalam learning to be juga harus bermuara pada bagaimana peserta didik menjadi lebih manusaiwi dan menjadi manusia yang berperikemanusiaan.

4.      Learning to live Together (Belajar untuk hidup bersama)
Setelah memahami konsep menjadi pribadi yang utuh diharapkan peserta didik mampu mempelajari bagaimana caranya untuk dapat hidup baik bersama masyarakat dalam lingkungannya. Dalam prosesnya kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kebiasaan inilah yang nantinya akan menghasilkan tumbuhnya sikap saling memahami, mengerti dan toleransi antar ras, suku dan agama. Pendidikan di sekolah juga harus merangsang soft skill peserta didik sehingga kelak mereka mampu hidup dan bekerja sama dengan orang lain. Bahkan mereka akan peka terhadap suka duka orang lain.

Dari ke-empat pilar pendidikan yang disampaikan oleh UNESCO tersebut Indonesia sebagai negara Ketuhanan menambahkan satu pilar berupa Learning to believe and convince the almighty God (Belajar untuk Beriman dan Bertakwa kepada tuhan yang maha Esa). Dari pilar inilah Negara Indonesia akan mewujudkan cita-cita bangsanya yang termaktub dalam UUD 1945 Alinea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berdasarkan  




Selasa, 17 Maret 2015

MANFAAT SEMUT JEPANG


MANFAAT DAN KHASIAT SEMUT JEPANG                           
 Oleh : SUJONO SANTOSO, S.Pd

 Jika berbicara tentang kegunaan dan manfaat dari semut Jepang, mungkin Anda akan sedikit terkejut. Semut yang biasanya merupakan serangga kecil yang seringkali luput dari perhatian kita, ternyata memiliki manfaat di baliknya. Anda juga mungkin saja baru pertama kali mendengar tentang semut Jepang. Sebelum membahas tentang kegunaannya, mari kita bahas tentang jenis semut yang satu ini terlebih dahulu.


Sekilas tentang semut Jepang
Semut dalam bahasa Jepang memiliki sebutan Ari, dimana secara harafiah memiliki arti serangga kesetiaan. Di negara Jepang sendiri terdapat lebih dari 200 jenis semut jepang yang berbeda-beda. Beberapa contoh dari jenis semut Jepang yakni:
Pachycondyla pilosior
Amblyopone silvestrii
Stenamma owstoni
Aphaenogaster
Ponera swezeyi
Aphaenogaster ruida
Ponera scabra
Pehidole bugi
Aphaenogaster vapida
Solenopsis japonica
Monomorium trivial
Technomyrmex gibbsosus
Ochetellus glaver
Lasius talpa
Lasius umbratus
Lasius spathepus
Pyramica leptothrix
Vollenhovia emeryi
Polyergus samurai
Crematogaster vagula
Camponotus nipponicus
Dan masih banyak lagi jenis spesies lainnya dari semut Jepang yang tidak kita sebutkan semua. Yang di atas merupakan beberapa contohnya saja.
Ciri-ciri dan manfaat semut Jepang
Adapun perbedaan dari semut Jepang dibandingkan semut spesies lainnya yakni memiliki badan yang keras, bersayap namun tak bisa terbang, suka reproduksi, hidup secara berkelompok, bukan hewan kanibal. Itulah beberapa ciri yang membedakan semut Jepang dengan spesies semut lainnya. Dimana ciri utama yang menonjol adalah dari sayapnya.
Karena memiliki manfaat, sehingga semut Jepang banyak dicari oleh orang-orang, dan banyak orang yang membuat budidaya semut Jepang yang satu ini. Lebih lanjut, sekarang mari kita bahas tentang manfaat dan khasiat atau kegunaan dari semut Jepang untuk manusia berikut:
  • Mampu menambah vitalitas dari pria maupun wanita, cocok bagi pria maupun wanita dengan jam kerja tinggi serta kesibukan untuk sehari-harinya, tubuh pun dapat menjadi lebih segar dengan semut Jepang.
  • Semut Jepang berguna untuk menjadikan tingkat kolesterol di darah normal, khususnya untuk orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi pada darah.
  • Mengobati dan meringankan penyakit jantung.
  • Mengobati dan meringankan penyakit asam urat, khusus orang dengan kadar asam urat tinggi di tubuh.
  • Menjadikan jumlah gula di darah menjadi stabil, cocok untuk orang yang terserang penyakit diabetes.
  • Menjadikan tekanan darah stabil, khususnya untuk orang yang menderita hipertensi (penyakit darah tinggi).
Cara meminum semut Jepang
Mungkin Anda bingung bagaimana menggunakan semut Jepang untuk mengambil khasiatnya tersebut. Caranya yaitu dengan menggunakan kapsul kosong yang berbahan rumput laut. Anda bisa menemukan kapsul ini dengan mudah di toko obat terdekat di kota Anda. Kemudian, Anda perlu mencari semut Jepang ini, lalu semut Jepang pun yang ukurannya kecil dimasukkan dalam kapsul.