Perbedaan Tangga Nada Diatonik dan Pentatonik
Oleh : SUJONO SANTOSO, S.Pd

Bagi para pemain musik atau yang mulai belajar musik perlu diingat bahwa tangga nada itu bermacam - macam, dan kali ini saya akan menjelaskan tentang perbedaan antara tangga nada DIATONIK dengan PENTATONIK.
- Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si". (Kadang-kadang, 'Si' direpresentasikan dengan 'Ti' agar huruf pertama setiap not berbeda).Skala mayor dimulai dengan not pertama (Do), dan berakhir sampai not 'Do' yang ada satu oktaf diatas Do yang pertama.Dalam teori musik, skala diatonik mayor adalah bagian penting dalam pembangunan tradisi musik dunia Barat. Skala ini terdiri dari tujuh not dalam satu oktaf, diwujudkan dalam tuts putih dalam alat musik piano, diperoleh dari rangkaian enam nada kelima (fifth) yang berurutan dalam suatu versi meantone temperament, dan menghasilkan dua tetrakord yang dipisahkan dengan interval satu nada bernilai penuh. If our version of meantone is the twelve tone equal temperament the pattern of intervals in semitones will be 2-2-1-2-2-2-1. The major scale begins on the first note and proceeds by steps to the first octave. In solfege, the syllables for each scale degree are "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Ti-Do".The natural minor scale can be thought of in two ways, the first is as the relative minor of the major scale, beginning on the sixth degree of the scale and proceeding step by step through the same tetrachords to the first octave of the sixth degree. In solfege "La-Ti-Do-Re-Mi-Fa-Sol."Alternately, the natural minor can be seen as a composite of two different tetrachords of the pattern 2-1-2-2-1-2-2. In solfege "Do-Re-Mé-Fa-Sol-Lé-Té-Do."Harmoni musik Barat sejak Renaisans hingga akhir abad XIX berdasar pada skala diatonik dan rangkaian-rangkaian unik yang dihasilkan oleh sistem pengorganisasian ketujuh nada ini. Harus diingat bahwa that most longer pieces of common practice music change key, but this leads to a relationship of diatonic scales in one key with those in another, see modulation (music).Tuts-tuts putih pada alat musik piano mewujudkan skala diatonik C mayor (C-D-E-F-G-A-B-C), dengan jarak satu interval tiap-tiap nadanya, kecuali untuk E-F dan B-C, yang memiliki interval semitone (setengah tone).Diatonik berasal dari bahasa Yunani "diatonikos" artinya "merenggangkan". Seringkali dipakai untuk menyebut keseluruhan mode, tetapi umumnya dipergunakan untuk menyebut skala mayor dan minor.Only certain divisions of the octave, 12 and 20 included, allow uniqueness, coherence, and transpositional simplicity, and that only the diatonic and pentatonic subsets of the 12 tone chromatic set follow these constraints (Balzano, 1980, 1982).2. Pentatonik berasal dari gabungan kata penta ( lima ) dan tonik ( nada ), sehingga pentatonik dapat diartikan sebagai tangganada yang terdiri dari lima nada.Dari tangga nada diatonik mayor ( c - d - e - f - g - a - b - c' ) yang jumlahnya 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatonik dengan mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat dua macam tangga nada pentatonik : 1. c - d - e - g - a - c' ( tanpa f dan b ) 2. c - e - f - g - b - c' ( tanpa d dan a ) Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional ( China, Jepang ) termasuk di Indonesia pada musik gamelan ( Jawa ). Khusus pada Gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog, terdapat pula tangga nada blues yang sering dimainkan oleh musisi band.
Moga artikel pendek ini bermanfaat bagi anda kaum musisi atau pemula , semoga bisa jadi musisi ngetop dan terkenal...amin...